Jumat, 15 Juli 2016

Unknown Title Chapter I

Title : Unknown Title
Type : Novel Ringan
Genre : Action, Adventure, Romance, Fantasy, Martial Art
Author : Grain Rice


Chapter I
 
“Tuan muda, saya mohon anda jangan melakukan hal ini. Jika tuan muda lain melihat anda seperti ini, saya takut mereka akan menghina dan menyakiti anda lagi. Tuan muda saya mohon, saya dapat melakukan ini sendiri.”

Di salah satu tempat kediaman keluarga Shi. Telihat dua anak manusia tengah membersihkan dedaunan yang bererakan di tanah. Jika di lihat dengan lebih jeli, maka dapat di ketahui bahwa keadaan kedua orang tersebut sungguh bertolak belakang satu sama lain. 


Satu orang di antaranya adalah seorang anak laki-laki yang hanya berumur 15 tahun dengan pakaian mewah melekat di tubuh kecilnya terus tersenyum merasa senang atas apa yang sedang di lakukannya.

Berbeda halnya dengan yang lain, itu adalah seorang lelaki tua yang telah berumur lebih dari setengah abad dengan pakaian usang di tubuh tuanya. Wajah lelaki tua itu penuh dengan kekhawatiran ketika ia menatap ke arah anak laki-laki yang ada di sampingnya.

Ia merasa takut atas hal buruk yang akan terjadi kepadanya tuan mudanya ini jika teman-temannya melihat hal yang sedang dilakukannya. Pasalnya itu bukanlah hal yang wajar dilakukan oleh seorang bangsawan seperti mereka. Namun, tuan mudanya ini tanpa peduli merasa senang melakukannya.
Ia sudah sering melihat tuan mudanya ini dihina dan direndahkan oleh tuan muda lainnya yang ada di Klan mereka ini. Meski begitu tetap saja tuan mudanya ini terus membantunya jika ia mempunyai waktu luang.

Sungguh mulia hati yang dimiliki oleh tuan mudanya ini, itulah pandangan yang di berikan oleh pelayan tua itu untuk tuannya ini. Namun, karena kemuliaan hati tuan mudanya ini jualah ia menjadi begitu khawatir. Ia merasa tak tahan melihat tuan mudanya ini di sakiti oleh orang lain karena membantunya.

Tapi apalah dayanya, meski Sang lelaki tua itu telah berkali-kali membujuk tuan mudanya itu untuk tak membantunya bekerja. Tuan mudanya itu  hanya tersenyum atas kekhawatirannya. Dan terus melanjutkan apa yang ingin di lakukannya.

“Hey! Bukankah ini Shi Chen. Sesosok sampah yang melekat di klan Shi kita. aku tak tahu mengapa ketua klan masih saja membiarkan sampah ini tetap berada di sini?”

“Kau benar kak, dia hanyalah sampah. Coba lihat apa yang sedang di lakukannya, benar-benar cocok dengan apa yang seharusnya dirinya, menjadi pelayan bagi klan Shi kita. Bukannya menjadi anggota keluarg,a yang hanya membuat keluarga kita menjadi tak punya muka.”

Dari kejauhan terlihat dua orang anak muda berjalan ke arah mereka. Salah satu di antaranya seumuran dengan dirinya, sedangkan yang lain sedikit lebih besar darinya, mungkin lebih tua satu atau dua tahun darinya.

Dengan pakaian mewah yang melekat di tubuh mereka serta kesombongan dan keangkuhan yang tercetak jelas di wajah mereka. Dapat di pastikan bahwa mereka adalah salah satu tuan muda dari keluarga ini.

“Kak Shi Tong, Shi Zhou, apa yang ingin kalian lakukan ke sini ?” Tanya pemuda yang di panggil Shi Chen oleh dua anak muda yang baru saja datang tersebut. Meski ia merasa tak suka atas kehadiran mereka, pemuda itu tetap mencoba berperilaku sopan terhadap keduanya.

“kau ingin tahu apa  yang ingin kami lakukan kali ini?”ucap salah satu dari dua pemuda itu dengan meninggalkan tanda tanya dalam perkataannya, hingga ia menarik kakinya ke belakang dan menendang keras tumpukan daun yang telah terkumpul oleh Shi Chen dan pelayan tua yang ada di sampingnya.

Mata keduanya menyala ketika melihat daun-daun yang telah mereka sapu hingga bersih kembali berserakan di halaman Klan mereka ini. Shi Chen menatap tajam ke arah Shi Zhou. Begitu jelas kebencian terlintas di sana.

“Shi Zhou, KAU!!!” ucap Shi Chen setengah berteriak karena marah.

“Kau pikir dirimu siapa HAH? Berani-beraninya sampah sepertimu berteriak seperti itu pada adikku,” balas Shi Tong tak kalah keras karena Shi Chen berani membentak adiknya. “Bukankah kau ingin tahu apa yang ingin di lakukannya? Maka itulah yang dia lakukan.” Lanjutnya menatap Shi Chen sinis.

Melihat tuan mudanya yang siap terlibat pertengkaran dengan dua tuan muda lainnya. Pelayan tua yang sedari tadi hanya bisa diam segera mencoba menenangkan tuan mudanya.

“Tuan muda, saya mohon hentikan ini saya bisa membersihkannya lagi. Jadi anda tak perlu mempermasalahkannya,” Pelayan tua itu membujuk. “Jika tuan besar tahu beliau pasti akan marah melihat pertengkaran ini.” Lanjut pelayan tua itu

Namun , pemudanya itu sudah benar-benar marah kepada dua orang yang ada di depannya sehingga ia dengan tegas menolak usulan yang di berikan oleh pelayannya itu.

“Tidak, sebelum aku memberi pelajaran kepada sampah seperti mereka,” Shi Chen dengan tegas menunjuk ke wajah Shi Tong, membuat orang itu benar-benar marah padanya. “Kalian berdua! Aku, Shi Chen, hari ini pasti akan memberi pelajaran yang pantas bagi kalian berdua” lanjutnya.

Meski ia marah setelah mendengar kata-kata Shi Chen. Namun Shi Tong tak ingin terprovokasi oleh Shi Chen begitu saja. Jika ia yang terlebih dahulu menyerang maka pasti ia yang akan di salahkan atas masalah ini, sehingga ia tak melakukannya dan hanya balas memprovokasi.

“Kau pikir dirimu siapa, berani berbicara omong kosong seperti itu,” Shi Tong keras berteriak. 
“Seharusnya kau itu sadar bahwa dirimu itu hanyalah sampah di tingkat 3 dari Soul-Rank. Sungguh keterlaluan berani menantangku yang berada di tingkat 1 dari Bronze-Rank.”

Tanpa Shi Tong berkata seperti itu pun kepadanya. Shi Chen sendiri ia sudah tahu dengan jelas bahwa perbedaan kemampuan mereka bagaikan langit dan bumi. Akan tetapi, egonya benar-benar tak ingin menerima ketidak adilan ini.

“Aku memang lemah, tapi aku bukanlah pecundang yang hanya besar omong seperti kalian berdua. Terlebih dirimu,” dengan seulas senyum di bibirnya Shi Chen menunjuk Shi Tong.

Meski ia memang takkan sanggup melawan Shi Tong, setidaknya jika pihak lawan yang terlebih dahulu menyerangnya. Maka ia akan mampu menggunakan hal itu untuk meminta para petinggi clan untuk menghukum Shi Tong karena telah menyerangnya.

“Apa maksudmu?” Shi Tong menatap tajam ke arah Shi Chen. Entah mengapa ia merasa terhina ketika melihat senyum sinis di bibir Shi Chen.

Di lain pihak, ketika melihat keadaan makin memburuk pelayan tua itu kembali mencoba menyuarakan kata-katanya.

“Tuan muda Shi Chen, Tuan Muda Shi Tong. Saya mohon sudahi saja hal ini. Jika tuan tau beliau pasti akan benar-benar marah atas hal ini.” Ucap pelayan tua itu kembali mengingatkan

“Pelayan tua Li, lebih baik kau itu diam dan tak usah ikut campur urusan kami atau jangan salahkan aku jika akan membuatmu benar-benar terlibat atas hal ini.” Kali ini bukan lagi Shi Chen yang bersuara, melainkan, Shi Tong yang memberikan ancaman kepadanya. Sedangkan Shi Chen ia hanya tersenyum melihat itu, tersenyum sinis atas tindakan Shi Tong.

“Membentak seorang pelayan lemah seperti kakek Li, bukankah itu hanyalah sesuatu yang di lakukan oleh seorang pecundang?” ucap Shi Chen. “Apakah aku salah?” lanjutnya tersenyum sinis kepada Shi Tong

“Dan juga… Oh iya, aku ingat bukankah kau adalah kak Shi Tong Si pecundang yang tak lulus tes untuk masuk ke sekolah beladiri tahun lalu. Dan sepertinya ia ingin kembali mencoba tahun ini, aku berharap semoga saja kau lulus tahun ini agar tak kembali mepermalukan keluarga.” Ucap Shi Chen bertingkah seperti mengingat sesuatu yang lucu, dan kemudian tertawa atasnya.

Shi Chen benar-benar telah menyulut api kemarahannya. Ia tak menyangka bahwa Shi Chen akan menggunakan hal itu untuk memancing kemarahannya. Itu adalah hal tabu yang benar-benar tak boleh di ungkapkan di depannya. Jika ada yang berani melakukannya maka ia pasti akan benar-benar menghabisinya.

“KAU… KAU BENAR-BENAR SAMPAH YANG SUDAH BOSAN HIDUP,” Teriak Shi Tong marah seraya melesat ke arah Shi Chen dengan tangannya yang telah terkepal siap mendaratkan pukulan terkuatnya pada Shi Chen.

Di lain pihak, melihat kemarahan Shi Tong yang telah berapi-api Shi Chen telah memasang posisi bertahannya. Meski ia tak yang yakin apakah hal itu akan berguna atau tidak. Lantaran perbedaan kemampuan mereka yang begitu besar.

“SHI TONG, HENTIKAAANNN!!!” namun tiba-tiba sebuah teriak yang begitu keras namun tetap merdu terdengar dari kejauhan. 

Membuat Shi Tong terpaksa melesetkan pukulannya ke tanah di depan Shi Chen. Boom. Sebuah ledakan terjadi akibat pukulan itu, membuat Shi Chen terlontar beberapa meter ke belakang karenanya terkena daya dorongan dari kuatnya ledakan.

Setelah angin menuip debu-debu dan asap yang beterbangan akibat ledakan dari pukulan itu. Tampaklah Shi Tong dengan kawah kecil berukuran dua meter persegi di bawah kakinya.

Melihat hal itu, tanpa sadar keringat dingin telah mengalir di wajahnya. Shi Chen membayangkan bagaimanakah nasibnya jika ia menerima pukulan itu secara langsung. Sekarang saja ia telah terluka dan itu hanya akibat dorongan yang di berikan oleh ledakan dari pukulan itu yang menghantam tanah.
Shi Tong benar-benar ingin membunuhnya. Itulah pemahaman yang di dapatkan oleh Shi Chen atas pukulan tadi. Dan ia bertekad akan membalasnya suatu hari nanti.

Di kejauhan terlihat sebuah keindahan kecil mendekat kea rah mereka. Dengan rambut panjangnya di biarkan terurai, kulit putih yang tampak seperti mutiara, serta wajahnya yang begitu sedap untuk di pandang menggambarkan kecantikan dirinya yang membuat para lelaki terpana. Meski hanya berumur 16 tahun kecantikan itu telah memancar dari dirinya. Bagaimanakah jika ia telah tumbuh dewasa dengan lekuk tubuh yang menggoda? pastilah ia akan menjadi dambaan para pria.

Meski saat ini ia menampilkan wajah marahnya, hal itu tak sedikit pun mengurangi kadar keindahannya. Menyadari kehadiran gadis itu. Mereka yang ada di tempat itu menampilkan wajah yang berbeda satu sama lain.

Pelayan tua Li menghembuskan nafas lega karena tahu bahwa seorang dewi penyelamat telah tiba. Di lain pihak Shi Tong dan adiknya, Shi Zhou, merasa kesal karena harus menelan kembali kemarahan mereka. Terutama Shi Tong ia tak ingin membuat masalah di depan gadis cantik itu, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa ia menaruh hati kepada gadis di depannya itu.

“Apakah dewi kecantikan ini baru saja pulang?” Tanya Shi Tong lembut kepada gadis itu.

“Kau tak usah berpura-pura baik padaku. Kau pikir aku, Shi Yunru, tidak melihat bagaimana sikapmu pada adikku tadi,” Shin Yunru menatap tajam pada Shi Tong yang berada di depannya. “Apakah kau pikir aku tak merasakan kekuatan dari pukulanmu itu? Jika saja itu mengenai Shi Chen mungkin ia akan mati karenanya,” ucapnya marah.

“Apakah kau tidak mempunyai rasa malu sehingga hanya berani menyerang yang lebih lemah dari dirimu?” Ucap Shi Yunru lagi sinis menatap Shi Tong.

Meski ia menyukai Shi Yunru, tetap saja ia merasa kesal padanya. Gadis itu selalu saja membela orang yang di bencinya itu. Membuat kebenciannya terhadap Shi Chen lebih memuncak.

“Yunru, aku benar-benar bingung pada dirimu. Kenapa sih kau selalu saja membela sampah itu?” Shi Tong melemparkan padangannya pada Shi Chen yang bediri beberapa meter di depannya. “Dia itu hanya sampah yang ada di Clan kita, jadi apa perlumu untuk melindunginya,” Lanjutnya.

“Shi Tong! TUTUP MULUTMU!” Shi Yunru berteriak marah. “Shi Chen adalah bagian dari keluarga Shi kita dan ia juga adalah adikku. Jadi di mana salahnya jika aku membelanya dari orang jahat sepertimu?”

“Yunru, Yunru. Aku sungguh tak habis pikir dengan sikapmu itu. Semua orang juga tahu bahwa dia hanyalah seorang anak yang di pungut oleh ayahmu ketika beliau pulang dari perjalanan. Dia bukanlah bagian dari keluarga Shi kita dan dia juga bukan adikmu” ucap Shi Tong sarkastis membuat wajah Shi Yunru merah karena marah.

“Dan juga dia bukannya berterima kasih kepada clan kita dengan menjadi orang yang bisa di andalkan. Dia malah menjadi sampah yang mempermalukan keluarga Shi kita. Tingkat 3 Soul-Rank di umur 15 tahun, bukankah itu sebuah hal yang sangat memalukan. Bahkan adikku Shi Zhou yang seumuran dengannya sudah di tingkat 9 Soul-Rank.” Ucap Shi Tong memandang sinis kepada Shi 

Yunru “Jadi, apakah salah jika aku menyebutnya sampah? Dengan kemampuan rendah miliknya itu, ia hanya mempermalukan keluarga kita,” Lanjut Shi Tong.

Mendengar apa yang di katakan oleh Shi Tong benar-benar membuat Shi Yunru merasa tertekan. Meski ia tak ingin mengakuinya, tapi memang benar apa adanya. Memiliki seseorang yang hanya tingkat 3 basic-rank di umur 15 tahun adalah sebuah hal yang memalukan bagi keluarga mereka. 
 Bahkan tak jarang keluarga lain menggunakan hal itu sebagai bahan lawakan. Tapi, tetap saja Shi Yunru merasa tak terima jika adiknya di sebut sampah.

Melihat reaksi Shi Yunru yang tak mampu menjawab kata-katanya. Shi Tong tersenyum puas, kemudian menatap tajam ke arah Shi Chen yang saat ini berada di belakang Shi Yunru.

“Shi Chen, sampai kapan kau ingin bersembunyi di belakang seorang perempuan? Oh iya, aku tahu kau terlalu takut untuk berdiri di hadapanku sekarang. Jadi kau hanya bisa bersembunyi di belakang kakakmu” sebuah tawa keluar dari mulutnya ketika Selesai mengejek Shi Chen.

Shi Chen menggeram ketika ia mendengar hinaan Shi Tong itu. Meski ia cukup khawatir mengingat kuatnya pukulan Shi Tong tadi. Tapi ia tak sedikit pun takut kepadanya. Apalagi berpikir menjadikan kakaknya yang seorang perempuan sebagai pelindung.

Meski ia tahu bahwa itu hanyalah provokasi Shi Tong yang ingin memulai kembali perkelahian mereka, meski ia tahu bahwa ia lebih lemah, meski ia tahu bahwa ia takkan menang. Tapi, Shi Chen takkan menerima hinaan ini begitu saja.

“Aku, Shi Chen, tak pernah takut padamu dan aku juga tak bersembunyi di belakang kakakku.” Ucap Shi Chen tegas seraya berjalan maju ke depan kakaknya Shi Yunru.

Melihat Shi Chen yang berada di depannya. Shi Tong benar-benar merasa puas. Dia sungguh ingin menghajar Shi Chen sekarang juga. Tapi ia harus menahan dirinya, karena sekarang ia sudah memikirkan cara lain untuk memberikan pelajaran kepada Shi Chen tanpa berakibat buruk pada dirinya.

“Baguslah kalau kau benar-benar tak takut dan tidak menjadi pecundang yang bersembunyi di belakang kakakmu,” ucap Shi Tong.

“Shi Tong, kalau kau berani menyakiti Shi Chen bahkan sedikit. Maka aku, Shi Yunru, benar-benar akan menjadi musuhmu,” ucap Shi Yunru menatap tajam pada Shi Tong.

Mendengar apa yang di lontarkan dari bibir manis Shi Yunru itu, Shi Tong hanya tersenyum atasnya. Ia sudah memperkirakan bagaimana reaksi Shi Yunru ini. Dan ini semua berjalan sesuai kehendaknya.

“Baiklah, baiklah. Aku takkan menghajarnya” ucap Shi Tong. “Dan juga aku berjanji takkan menghina ataupun menyakitinya lagi” tambah Shi Tong dengan santainya.

Meski Shi Yunru merasa ada yang aneh pada Shi Tong karena ia tiba-tiba berubah menjadi baik. Namun, ia tak ingin mempermasalahkannya. Selama klannya ini aman itu sudah cukup baginya. Tapi, bukankah Shi Tong juga harus meminta maaf kepada Shi Chen.

“Benarkah itu? Tapi kau juga harus meminta maaf kepada Shi Chen atas apa yang terjadi hari ini,”
mendengar hal itu, Shi Tong berpikir sejenak kemudian kembali tersenyum.

“Baiklah, aku juga akan melakukan permintaanmu itu.” Shi Yunru sungguh merasa senang ketika ia mendengar kata-kata Shi Tong ini. 

“Tapi dengan satu syarat” lanjut Shi Tong yang membuat kebahagiaan Shi Yunru sedikit memudar. Namun sebagai anak dari ketua klan, selama ia mampu membuat semua orang dalam klannya merasa nyaman tanpa adanya perselisihan. Ia akan melakukan apapun, lagi pula Shi Tong hanya meminta satu syarat.

“Baiklah, katakan saja apa persyaratanmu itu” ucap Shi Yunru kepada Shi Tong.

“Persyaratanku cukup mudah. Bukankah enam bulan lagi akan di adakan perekrutan murid baru di sekolahmu, Sky Dragon School. Jadi, selama Shi Chen bisa masuk ke dalam sekolah itu sama dengan anak-anak lainnya dalam waktu enam bulan ini. Maka aku akan melakukan apa yang aku katakan tadi.” Jelas Shi Tong benar-benar santai.

Mendengar apa yang di katakana oleh Shi Tong, kebahagiaan yang sebelumnya muncul di wajah Shi Yunru hilang dengan seketika. Ia merasa persyaratan yang di ajukan oleh Shi Tong ini benar-benar di luar batas. Tapi jika ia menolak, kemungkinan besar Shi Tong akan menyerang Shi Chen sekarang juga. Dan Shi Yunru tak yakin apakah ia akan mampu melindungi Shi Chen jika Shi Zhou ikut membantu kakaknya itu.

Berbeda dengan ekspresi kebingungan Shi Yunru. Shi Chen hanya menampilkan wajah tenangnya. Meski ia tak tahu apakah ia akan berhasil atau tidak, tapi ia akan mencobanya. Dan ia tak boleh terlihat lemah di hadapan musuhnya.

“Shi Tong, bisakah kau menyelesaikan kata-katamu hingga sampai benar-benar selesai. Aku yakin itu tak sampai di situ saja.” Ucap Shi Chen. Dengan sifat buruk milik Shi Tong, ia yakin orang ini pasti merencanakan niat buruk kepadanya. Mendengar kata-kata Shi Chen, senyum yang ada di bibir Shi Tong bertambah lebar. 

“Shi Chen, ku akui meskipun dirimu hanyalah sampah. Kau cukup pandai juga” puji Shi Tong pada 
Shi Chen “Tentu saja itu tak sesederhana itu. Baiklah aku akan mengatakannya secara lengkap” lanjutnya

“Jika kau gagal dalam melakukan apa yang ku minta padamu tadi. Maka kau harus mengatakan pada seluruh orang dalam klan kita bahwa kau hanyalah sampah. Sampah yang tak pantas menjadi tuan, dan hanya pantas menjadi pelayan semata,” ucap Shi Tong dengan tawa puasnya.

“Bagaimana? Apakah kau berani menerima persyaratanku ini?” Tanya Shi Tong pada Shi Chen. 

“Tapi kuingatkan atu hal. Jika kau menolak, maka itu sama saja dengan mengakui bahwa dirimu adalah sampah yang pengecut.” Lanjut Shi Tong dengan senyum sinisnya.

Angin dingin berhembus di tempat itu, ekspresi terkejut terlihat jelas di wajah setiap orang. Bahkan Shi Zhou yang adalah adik Shi Tong sendiri, ia benar-benar tak pernah berpikir bahwa kakaknya itu akan melakukan hal seperti ini.

Meski juga merasa terkejut pada awalnya, Shi Chen dengan cepat mengembalikan ketenangannya. Karena ia sudah menduga hal ini, bahkan lebih buruk. Sehingga ia terkejut bukanlah karena itu terlalu kejam. Melainkan itu terlalu baik baginya. Dengan Sifat buruk Shi Tong itu, ia mengira Shi Tong akan meminta hidupnya. Atau paling tidak menjadi budak pribadinya. Tapi ternyata tidak.

Meski begitu tetap saja itu bukanlah hal yang baik baginya, jadi ia menatap tajam kepada Shi Tong dan ingin menyeurakan kata-katanya. Akan tetapi kalah cepat oleh suara lain. Itu adalah suara yang indah dan merdu, jika saja tak ada nada permusuhan di dalamnya.

“Shi Tong, apa maksudnya itu. Bukankah itu terlalu mustahil untuk di lakukan. Mencapai tingkat 1 Bronze-Rank dalam waktu enam bulan dari tingkat 3 Soul-Rank. Itu benar-benar mustahil untuk di lakukan oleh orang normal.” Ucap Shi Yunru, meskipun ia tak berani menolak secara langsung tapi ia tak akan menyerang begitu saja.

Mendengar apa yang di katakana Shi Yunru itu Shi Tong hanya tersenyum mendengarnya. Ia yakin Shi Yunru pasti akan mencoba menekannya agar merubah persyaratannya ini. sehingga, ia telah menyiapkan jawaban yang akan membuatnya tak mampu melawan.

“Shi Yunru. Kau tahu aku melakukan ini untuk kebaikannya sendiri dan juga klan kita. jika ia mencapai peringkat 1 Bronze-Rank dalam waktu enam bulan, bukankah itu akan memperbaiki namanya agar tak menjadi bahan hinaan lagi. Dan juga itu masih enam bulan lagi. Mungkin saja ia akan memperoleh beberapa cara untuk mempercepat pelatihannya. Sehingga mampu mencapai tingkat 1 bronze rank dengan cepat. Meski aku tak yakin cara itu ada” setelah menyelesaikan kata-katanya Shi Tong tertawa puas.

Sedangkan Shi Yunru ia benar-benar tak mampu berkata-kata lagi. Ia juga ingin Shi Chen mencapai tingkat 1 Bronze Rank dalam enam bulan ini dan bersekolah di sekolah yang sama dengannya. Tapi itu bukankah terlalu mustahil. Jadi, ia ingin mencoba kembali membujuk Shi Tong dengan kata-katanya. Namun ia di dahului orang lain.

“Shi Chen, bagaimana? Apakah kau berani menerimanya? Ku harap kau menerimanya karena hanya itulah satu-satunya pilihan yang kau miliki sekarang ini agar tak menjadi sampah pengecut.” Ucap Shi Tong keras kepada Shi Chen.

“Aku menolak” ucap Shi Chen santai.

Mendengar apa yang di katakan Shi Chen, Shi Yunru dan pelayan tua Li. Keduanya sungguh merasa lega dengan pilihan Shi Chen ini. karena bagaimana pun juga, sudah dapat di pastikan bahwa ia takkan mampu. Berbeda dengan kedua orang itu, Shi Tong, ia benar-benar marah. Rencana yang telah ia susun dengan baik di gagalkan oleh Shi Chen begitu saja. Ia sungguh tak menyangka bahwa Shi Chen tak tahu malu seperti ini.

Sedangkan Shi Chen, ketika ia melihat Shi Tong menatap tajam kepadanya sebuah senyum terukir di bibirnya. Ia sudah tahu bahwa sejak tadi Shi Tong menyudutkannya dan ingin ia menyetujui hal itu. Bagaimana tidak? sebuah pola pikir yang begitu dangkal seperti itu tidak terbaca oleh seorang Shi Chen. Dan ketika Shi Chen menolaknya dengan santai. Lihatlah raut muka masam yang di tampilkan oleh Shi Tong. Sepertinya ia telah benar-benar marah padanya.

“Ya aku menolaknya. Namun, bukan berarti aku pecundang seperti yang kau katakan,” ucap Shi Chen pada Shi Tong. “itu terlalu tak menarik, jadi aku menolaknya. Dan agar menjadi menarik maka sekarang aku akan mengajakmu bertaruh dalam hal yang sama namun dengan imbalan yang berbeda” lanjut Shi Chen.

“Apa maksudmu?” Shi Tong memicingkan matanya merasa bingung dengan apa yang di maksud Shi Chen

“Sepertinya kau cukup bodoh ya? jadi tak mengerti apa maksudku” ucap Shi Chen yang membuat api kemarahan Shi Tong sekali lagi benar-benar menyala. “tapi taka pa aku akan menjelaskannya padamu dengan perlahan agar kau mengerti” lanjut Shi Chen menghina Shi Tong secara tak langsung.

“Aku ingin melakukan taruhan denganmu. Kita akan bertaruh, jika aku berhasil masuk ke Sky Dragon School maka aku menang. Jika aku tak berhasil masuk, maka aku kalah.”

“Lalu imbalannya?” ucap Shi Tong sarkastis. Sebenarnya Shi Tong sudah tahu dengan jelas dan tak perlu lagi Shi Chen menjelaskannya. Jadi ia merasa sangat marah saat ini pada Shi Chen yang secara tak langsung menghinanya. Sebenarnya yang ia tak mengerti adalah “imbalan yang berbeda” apa imbalan yang di inginkan Shi Chen? itulah apa yang membuatnya bertanya-tanya.

“Hmm, hmm, hmm … tak usah terburu-buru seperti itu Shi Tong” ucap Shi Chen tersenyum mengejek. Ia membalas apa yang di berikan kepada kakaknya tadi.

“Tapi baiklah, karena kau sangat ingin tahu. Itu mudah. Jika aku menang maka kau dan adikmu itu harus bersujud meminta maaf kepada kami bertiga dan juga berjanji takkan menggangu kami lagi, dan juga hal itu di lakukan itu depan semua orang clan.” Ucap Shi Chen menyeringai

“Apa maksudmu itu juga kepada pelayan tua itu,” ucap Shi Zhou seraya tangan menunjuk pelayan tua Li. Meski sejak tadi adik Shi Tong ini hanya diam saja. Setelah hal ini akan membawa dirinya, ia tak bisa lagi hanya diam.

Jujur saja, jika itu hanya sujud kepada Shi Chen dan Shi Yunru maka itu bukanlah sesuatu yang benar-benar buruk. Itu karena status mereka yang seorang bangsawan dari keluarga Shi ini. Tapi jika itu juga termasuk pelayan tua Li yang hanya seorang pelayan dari keluarga Shi mereka. Itu sungguh sebuah penghinaan yang benar-benar kejam. Dan Shi Chen sudah tahu hal itu dengan jelas, oleh karena itulah ia ingin Shi Tong dan adiknya melakukan hal itu di depan semua orang.

“Tentu saja, apakah telingamu sudah tuli, kubilang tadi kami bertiga. Jadi tentu saja kakek Li juga termasuk.” Ucap Shi Chen sinis.

“Lalu apa yang akan kau lakukan jika kau kalah?” Tanya Shi Tong setengah berteriak karena marah.

“Jika aku kalah maka aku akan menyerahkan hidupku padamu,” ucap Shi Chen santai.
Meski Shi Chen mengucangkannya dengan tenang. Itu benar-benar membuat seorang orang di sana terkejut. Menyerahkan hidupmu kepada orang lain, itu berarti hidup dan matimu ada di tangan orang itu. Dan Shi Chen ingin menyerahkan hidupnya kepada Shi Tong yang membencinya.

Apakah Shi Chen ini sudah gila? Apakah ia sudah bosan hidup?

Jangankan ketiga orang lainnya. Bahkan Shi Tong pun merasa terkejut dengan perkataan Shi Chen ini. ia sungguh tak menyangka Shi Chen akan melakukan hal ini. dari mana keyakinan anak itu berasal? Pertanyaan itu muncul begitu saja di dalam hatinya. Meskipun ia merasa ada yang aneh. Bagaimana pun ia takkan dapat untuk menolak taruhan yang di ajukan oleh Shi Chen. karena jika ia menolaknya, itu sama saja ia mengakui bahwa ia takut kepada Shi Chen. Dan hal itu takkan pernah terjadi.

“Jadi apa kau menerimanya? Ku harap kau tak menolaknya. Karena jika kau melakukannya itu sama saja mengakui bahwa dirimu hanyalah seorang pengecut yang lebih rendah daripada sampah.” ucap Shi Chen ketika ia melihat Shi Tong dalam kebingungan. Ia tak mungkin melewatkan kesempatan ini untuk melemparkan kembali apa yang telah di lempar kepadanya.

“Aku tak tahu darimana kau mendapatkan percaya dirimu  yang begitu tinggi itu. Tapi aku tak takut sama sekali. Jadi aku akan menerimanya” ucap Shi Tong menatap tajam pada Shi Chen. Meskipun sebenarnya ia merasa takut, tapi ia takkan mungkin menunjukkannya di depan Shi Chen ini. dan ia yakin itu hanyalah gertakan yang di lakukan Shi Chen.

“Baguslah kalau begitu. Shi Zhou, Kak Yunru, kakek Li kalian bertiga akan menjadi saksi atas taruhan kami berdua pada hari ini” ucap Shi Chen kepada ketiga orang lain yang ada di tempat itu.

“Ya, kami akan menjadi saksi akan hal ini,” ucap Shi Yunru yang kemudian di angguki oleh Shi Zhou dan pelayan tua Li.

“Shi Chen, nikmatilah hari bahagiamu dalam enam bulan ini, karena aku pasti akan mengambil nyawamu setelah enam bulan nanti,” ucap Shi Tong memandang kepada Shi Chen dengan tajam. “Shi Zhou! Ayo kita pergi!” lanjutnya.

“Dan kau lebih baik mempersiapkan mukamu agar berani tampil di hadapan orang banyak.” Balas Shi Chen dengan santai. Membuat Shi Tong mengendus dengan kasar dan pergi dari hadapan mereka dengan cepat.

Setelah kepergian Shi Tong, Shi Yunru segera menanyai Shi Chen atas apa yang mengganjal dalam hatinya.

“Shi Chen, apa kau benar-benar yakin akan hal ini?”

“Aku tak tahu, tapi aku akan melakukan yang terbaik” jawab Shi Chen tenang mengambil sapunya dan kembali menyapu rumput yang berserakan.

“Tapi Shi Chen, bukankah kau bilang budidayamu tak meningkat dalam beberapa tahun ini?” Tanya Shi Yunru lagi sambil mengambil sapu yang lain dan juga ikut membantu Shi Chen dan pelayan tua Li menyapu rumput yang berserakan.

“Untuk masalah itu aku sudah, mendapat solusinya. Meski aku tak yakin apakah akan berhasil ataukah tidak.” Jawab Shi Chen

“Tapi, tetap saja mencapai tingkat 1 Bronze-Rank dalam waktu enam bulan dari tingkatmu sekarang. Bukankah itu terlalu mustahil?”

Melihat Shi Yunru yang begitu khawatir kepadanya. Shi Chen tak bisa melakukan apa-apa lagi. Dan hanya bisa merasa bersyukur memiliki kakak yang baik sepertinya.

“Meskipun aku tak yakin. Tapi aku pasti akan memberikan yang terbaik,” ucap Shi Chen dengan senyum yang tetap di bibirnya.a

“Tapi itu pertaruhannya nyawamu Shi Chen,” Shi Yunru menghembuskan napas beratnya mengingat apa yang telah di lakukan adiknya ini.

“Ya, karena itulah dengan pertaruhan nyawaku sebagai jaminan. Maka aku tak boleh gagal dalam hal 
ini,” ucap Shi Chen. “Dan itu secara tak langsung itu juga akan merangsangku agar lebih keras dalam berlatih”

Mendengar apa yang di katakana oleh adiknya. Shi Yunru tak mampu berkata apa-apa lagi untuk mencegahnya. Sehingga ia hanya tersenyum dan menyemangatinya.

“Aku tak tahu, mengapa kamu begitu tenang menghadapi semua ini. namun kakakmu ini yakin bahwa kamu pasti sudah memiliki rencana sendiri akan hal ini dan akan mampu melewati semuanya. Serta membuat kakakmu ini bangga” ucap Shi Yunru dengan senyum tulusnya di bibir manisnya. Sebuah senyum manis yang hanya di berikannya kepada orang-orang tersayangnya.

“Ya kakak jangan khawatir, adikmu ini pasti akan membuatmu bangga,” ucap Shi Chen juga tersenyum tulus kepada kakaknya itu.

Melihat kedua tuannya itu pelayan tua Li tak bisa menahan senyum yang muncul di bibir tuanya. Meski ia merasa khawatir di dalam hatinya, tapi seperti apa yang di katakan Shi Yunru sebelumnya, tuan mudanya itu pasti sudah memiliki rencananya sendiri sehingga ia dengan tenang mengambil keputusan itu. Dan tugas mereka sekarang adalah percaya dan menunggu hingga tiba hari di mana tuan mudanya itu akan mengejutkan mereka semua.






Main Menu | Next Chapter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar