Chapter 2 : Spirit Rank SS dan
kenangan masa lalu
“sepertinya pimpinan mereka telah muncul, dan sekarang cuma aku yang
berada di sekitar sini. teman-teman pasti sedang sibuk melawan dark
spirit yang menyerang di kota, tak ada pilihan lain aku harus
mengalahkannya sendirian” pikir Rina saat melihat spirit yang berukuran
dua kali lebih besar dari spirit miliknya tengah melayang di udara
“Phoenix
ayo kita hadapi pimpinan dari dark spirit itu dan selesaikan ini”
merespon perintah masternya Phoenix pun menciptakan beberapa bola angin
di sekitarnya [Wind Ball] itulah nama dari skill yang di gunakan oleh
Phoenix
Bola-bola angin itu dengan cepat melesat ke arah pimpinan dark spirit itu
“Boomm, Boomm, Boomm”
Suara
ledakan yang menandakan Serangan itu dengan tepat mengenai pimpinan
dark spirit itu. Seluruh tubuh pimpinan dark spirit itupun menghilang
tertutupi oleh Asap hitam bekas ledakan itu
“Syukurlah aku berhasil” ucap Rina dengan perasaan lega.
Namun
kelegaannya itu hanya bertahan sesaat dan berubah menjadi kecemasan,
karena setelah asap hitam yang menyelimuti pimpinan dark spirit itu
menghilang
Tampaklah pimpinan dark spirit itu tanpa bekas
luka sedikit pun, terlihat juga enam buah kristal dari kristal-kristal
yang tadi mengelilinginya telah membentuk sebuah perisai cahaya berwarna
hitam [Defense Formation Hexagon] itulah nama skill itu
Setelahnya
keenam kristal itu menyebar, dan perisai cahaya itupun menghilang.
Keenam kristal itu dengan cepat melesat ke arah Phoenix bagaikan sebuah
peluru
Lima dari kristal itu dengan tepat mengenai Phoenix
dan satu meleset, meski begitu karena pemulihan Phoenix yang tinggi
serangan seperti itu tidak terlalu berpengaruh padanya.
Setelah
beberapa saat, Rina pun menyadari bahwa satu kristal yang meleset itu
sekarang dengan tepat mengarah ke tempat Fauji berdiri.
Lantas setelah menyadari hal itu, Rina pun berteriak kepada Fauji dan berlari ke arahnya
“hey
bodoh cepat menghindar, salah satu kristal itu mengarah padamu”
mendengar teriakan itu Fauji bukannya menghindar tapi malah terdiam dan
memandang ke arah Rina yang berlari ke arahnya dengan ekspresi
kebingungan.
Beruntung, sebelum kristal itu mengenainya Rina berhasil mendorong Fauji ke belakang dan terhindar dari serangan kristal itu
Keadaan
itu membuat mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang mana sang
perempuan memeluk pasangannya dengan tiba-tiba dan membuatnya terdorong
kebelakang.
Terlihat bekas serangan dari kristal itu
membuat lubang di atap sekolah ini, seandainya serangan itu mengenai
Fauji bisa dipastikan dia akan mati.
Sekarang mereka
berdua sedang terbaring bersama dengan keadaan Rina yang tertelungkup di
atas Fauji. Entah mengapa Rina tidak bergerak sedikit pun dari posisi
itu.
Perlahan Fauji tersadar dengan mata yang masih terpejam, dia merasakan rasa sakit yang cukup besar pada kepalanya.
Kepalanya terbentur itulah penyebab dari rasa sakit itu. Sedangkan kenapa dia jadi terbentur
Itu
disebabkan oleh adegan terjatuhnya tadi, yang secara mengejutkan di
tabrak oleh seorang perempuan dan ditambah perempuan itu juga ikut
terjatuh bersamanya menambah beban jatuhnya
Serta keadaan
itu juga membuat mereka seperti dalam keadaan berpelukan yang mana itu
adalah kali pertama baginya sehingga membuat konsentrasinya benar-benar
terganggu. Dan hasilnya dia tidak dapat mengontrol bagaimana dia
terjatuh hingga akhirnya kepalanya terbentur cukup kuat.
Meski
masih fokus dengan rasa sakit pada kepalanya, Fauji mulai menyadari ada
sesuatu yang berat menindihnya. Dan juga ada aroma harum di
penciumannya. Dengan refleks Fauji membuka matanya, dia mendapati Rina
sedang berada di atasnya diam tak bergerak sedikitpun
“hey
Rina, bisa kamu menyingkir, ini sedikit menggangguku” pinta Fauji
kepada Rina, akan tetapi Rina diam saja tidak merespon sedikit pun
“kenapa
dia tidak menjawab, apa jangan-jangan dia sebenarnya menyukaiku dan
ingin melakukan itu denganku, ah… itu tidak mungkin, jangan-jangan di
terluka” pikir Fauji saat itu.
Entah apa yang membuatnya
menatap kearah langit, tapi sekarang dia melihat salah satu kristal
milik pimpinan dark spirit itu tengah mengarah pada mereka berdua
Dengan sigap Fauji mengulingkan tubuh mereka berdua ke samping untuk menghindari serangan itu.
“hwuuuh,
hampir saja” gumam Fauji bersyukur, setelah berhasil selamat dari
kondisi yang berbahaya itu. Tapi perasaan itu hanya sebentar dapat dia
rasakan, karena dia baru saja menyadari kalaunya Rina telah tak sadarkan
diri.
Kenapa Rina tak sadarkan diri ? apa yang terjadi
padanya ? kedua pertanyaan itu dapat dijawab jika kita memperhatikan hal
lain yang terjadi beberapa saat yang lau
Disaat Rina
menyelamatkan Fauji, pada saat itu juga ternyata delapan buah kristal
yang lain telah mengurung Phoenix, kedepalan kristal itu menyebar ke
delapan titik berbeda dan menciptakan sebuah sangkar yang terbuat dari
cahaya hitam [Prison Formation Octagon] itulah nama skill itu
Beberapa kali Phoenix mencoba menghancurkan sangkar itu, akan tetapi tidak berhasil sama sekali
Terlihat
lima buah kristal yang lainnya lagi telah berada di lima titik berbeda
namun berdekatan. seandainya di hubungkan, maka kelima titik itu akan
membentuk sebuah segilima
Kelima kristal itu mengeluarkan
cahaya hitam, cahaya hitampun itu berkumpul menjadi satu di
tengah-tengah segilima itu dan menciptakan Sebuah bola energy yang juga
berwarna hitam semakin lama semakin besar [Attack Formation Pentagon]
itulah nama skill ini.
Menyadari hal buruk akan terjadi, Phoenix pun menyerang sangkar itu lagi dan lagi. Akan tetapi, tetap saja tak membuahkan hasil
Setelah
persiapannya selesai (mungkin pengisian tenaga), sebuah tembakan laser
hitam pun mengarah pada Phoenix yang masih terjebak dalam sangkar
tersebut.
Karena tidak dapat menghindar, serangan itupun
dengan tepat mengenainya. Sepertinya sangkar itu akan menetralkan
serangan dari dalam, dan melipat gandakan serangan dari luar.
Hal
itu dapat terlihat dari tembakan laser hitam itu yang mana setelah
memasuki sangkar itu kekuatan penghancurnya menjadi lebih besar
Sepertinya
kemampuan penyembuhan dari sang burung api abadi Phoenix tidak dapat
bertahan setelah menerima serangan tersebut dan Phoenix pun akhirnya
menghilang.
Perlu diketahui setiap serangan yang di terima
oleh spirit akan maka rasa sakitnya akan di rasakan juga oleh masternya
akan tetapi hanya dalam bentuk mental. Sehingga saat spirit kalah dalam
pertempuran akibat menerima last hit dari musuhnya, maka masternya pun
juga akan merasakan rasa sakit yang begitu besar hingga membuat
kebanyakan dari mereka langsung tak sadarkan diri.
Mengetahui
musuh di hadapannya telah kalah, pimpinan dark spirit itu melesatkan
salah satu kristalnya ke arah Fauji dan Rina yang sedang terbaring
bersama. Tapi seperti yang kalian ketahui sebelumnya, dengan sigap Fauji
menghindarinya dengan cara menggulingkan tubuh mereka berdua kesamping.
Melihat
Rina yang tak sadarkan diri. Fauji pun segera mengendongnya, karena dia
menyedari bahwa dark spirit besar itu telah bersiap menyerang mereka
lagi.
Dan benar saja, salah satu kristalnya telah melesat
ke arah mereka berdua, mengetahui itu dengan cepat Fauji menghindarinya
dengan cara melompat ke samping. Sepertinya Fauji memang cukup ahli
dalam bela diri melihat gerakannya yang cepat saat menghindari serangan
itu.
Tapi entah mengapa perasaannya menjadi aneh, rasa
sakit di kepalanya semakin bertambah, saat dia mendaratkan kakinya dari
lompatannya itu. Fauji memejamkan matanya, dan tiba-tiba saja sebuah
kenangan masa lalu terlintas di khayalannya, dengan cepat dia membuka
matanya.
Salah satu kristal kembali melesat kearah mereka,
meski dalam keadaan begitu Fauji kembali dapat menghindari serangan itu
dengan melompat ke samping
Dan saat kakinya mendarat ke
lantai, sekali lagi rasa sakit itu kembali bertambah, dan membuat mereka
hampir terjatuh ke depan tapi dengan sigap Fauji menggunakan lututnya
untuk menahan tubuhnya tersebut agar tidak terjatuh.
Rasa
sakit itu kembali menyerangnya, dan sekarang pandangannya menjadi
sedikit kabur, bayangan akan masa lalu kembali terlintas di khayalannya,
dia melihat seekor naga merah dengan ukuran sekitar 4 meter tengah
menatapnya.
Dan tanpa sengaja dia mengatakan sebuah kata.
“Draiga” kata itulah yang keluar dari mulutnya sebelum akhirnya dia
kehilangan kesadarannya.
Tiba-tiba saja angin berhembus
begitu kencang bagaikan ada badai, dan itu bukan badai biasa melainkan
badai api, angin-angin yang diselimuti api itu menyatu dan kemudian
menghilang setelah sebuah kepakan sayap dari Seekor naga merah yang
berukuran sekitar 4 meter.
Melihat akan musuh baru
pimpinan dark spirit itu pun, melesatkan beberapa kristalnya pada naga
merah itu, dan ledakan pun terjadi. akan tetapi, serangan itu sama
sekali tak memberi bekas pada naga merah itu.
Sang naga
merah itu menciptakan bola api dari mulutnya [Dragon Meteor] itulah nama
skill itu. Naga merah itupun menembakannya kearah pimpinan dark spirit
itu
Melihat sebuah bola api yang mengarah padanya,
pimpinan dark spirit itu pun menggunakan enam kristalnya untuk
mengaktifkan skill [Defense Formation Hexagon] miliknya. Lalu
terciptalah sebuah perisai cahaya berwarna hitam
Akan
tetapi perisai cahaya itu tidak cukup kuat untuk menahan [Dragon Meteor]
dari naga merah itu. Perisai cahaya itu pun retak dan hancur, sehingga
bola api itu dengan telak mengenai dark spirit besar itu.
Selesai
dengan serangan sebelumnya, naga merah itu kembali melancarkan
serangannya, sebuah cahaya merah seperti Laser keluar dari mulut naga
merah itu [Dragon Breath] itulah nama skill itu.
Dengan
cepat [Dragon Breath] itu mengarah kepada pimpinan dark spirit itu dan
“Boooommm” pimpinan dark spirit itu pun meledak dan lenyap.
Setelahnya naga merah itu pun menghancurkan semua dark spirit yang tersisa di sekitar tempat itu.
***
Kembali kepada sepuluh tahun yang lalu, ketika Fauji berumur enam tahun.
“mama
papa, sekarang aku sudah menjadi seorang master spirit, dan spiritku
adalah Draiga sang Naga Merah” ucap Fauji yang masih berumur enam tahun
kepada kedua orang tuanya
“selamat ya Fauji karena telah menjadi seorang master spirit, mama dan papa bangga sama kamu” ucap mama Fauji
sedangkan
papanya hanya dapat tersenyum bahagia tidak dapat berkata apa-apa lagi.
Karena terlalu bahagia mengetahui bahwa buah hasil dari penelitian
mereka selama ini terhadap spirit telah berhasil membuat anak mereka
menjadi seorang master dari spirit yang memiliki rank SS.
Kau tahu menjadi seorang master spirit dengan rank S saja itu sudah sangat hebat, apalagi jika itu adalah rank SS.
Namun kebahagiaan itu tidaklah berlangsung lama, beberapa hari setelah hari itu
Pada
malam itu laboratorium mereka mengalami masalah yang serius,
laboratorium mereka mengalami kebakaran. Perlu diketahui laboratorium
milik orang tua Fauji ini terletak di pinggiran kota yang tak ada orang
lain selain mereka disana.
Saat mereka di belakang laboratorium yang tengah mengalami kebakaran itu
“Syahid,
cepat kamu pergi lebih dulu dari sini dan bawa Fauji bersamamu, kami
tak ingin dia terluka” pinta papa Fauji kepada adiknya yang bernama
Syahid
“bagaimana dengan kalian berdua, apa yang akan kalian berdua lakukan” jawab Syahid yang khawatir terhadap kakaknya
“kami
akan mengumpulkan document-document hasil penelitian kami, dan
setelahnya kami akan menyusul kalian pergi dari laboratorium Ini”
“baiklah kalau begitu”
“Syahid,
jika terjadi sesuatu pada kami berdua, lindungilah Fauji dan
sembunyikan identitas kalau kami adalah orang tuanya” ucap ayah Fauji
lagi
“apa maksudmu kak?” Tanya Syahid kebingungan
“sepertinya
ada seseorang yang mengincar nyawa kami, oleh karena itu aku tak ingin
kau dan Fauji terlibat, jadi sembunyikanlah identitas tentang kami
berdua dari kalian jika terjadi sesuatu pada kami”
“tapi kak” ucap Syahid yang sedikit khawatir dengan jawaban kakaknya
“ku mohon berjanjilah Syahid”
Melihat tatapan kakaknya yang begitu dalam Syahid tak dapat berkata apa-apa lagi
“baiklah aku berjanji” itulah yang keluar dari mulutnya saat itu
Sedangkan Fauji, dia sedang berbicara dengan mamanya
“mama, apa yang sedang terjadi” Fauji kebingungan terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini
“tenang saja Fauji sayang, kamu ikut pamanmu yah, mama dan papa masih ada kesibukan di sini”
“tapi ma, apa yang terjadi pada laboratoriumnya. Ada api dimana-mana” jawab Fauji yang khawatir
“Fauji tidak usah khawatir, dan pergi ikut bersama pamanmu ya, semuanya akan baik-baik saja” balas mamanya
“Fauji, ayo ikut pergi bersama paman” ucap Syahid pada Fauji
“…….” Fauji hanya menganggukkan kepalanya
Setelahnya
Fauji dan Pamannya pun pergi menjauh dari laboratorium itu, sedangkan
kedua orang tua Fauji kembali masuk ke dalam laboratorium
Beberapa
saat setelah mobil mereka meninggalkan laboratorium tersebut, tiba-tiba
saja terdengar suara ledakan yang cukup dahsyat dari arah laboratorium
tersebut.
Menyadari hal yang buruk terjadi pada kedua
orang tuanya Fauji pun begitu histeris menangis dan mecoba keluar dari
mobil. melihat hal itu pamannya pun dengan cepat memeluk Fauji agar dia
menjadi lebih tenang
Akan tetapi tangisnya tak bisa
berhenti dan terus mengalir pada malam itu begitu pula dengan pamannya
meski dia mencoba terlihat tegar di depan Fauji, tetap saja di tak tahan
untuk tidak menangis menyadari kedua orang tua Fauji yang mana mereka
adalah kakaknya telah tiada di dunia ini.
Setelah kejadian
itu, Fauji pun tinggal bersama pamannya yang bernama Syahid itu,
beberapa hari telah berlalu. Akan tetapi, Fauji sekali pun tidak pernah
tersenyum lagi setelah kejadian itu, setiap hari dia selalu saja
menangis dan menangis.
Hal itu wajar saja bagi anak kecil
yang seumurannya mengetahui kedua orang tuanya meninggal secara
bersama-sama pasti akan sangat membuatnya sedih.
Melihat
keadaan Fauji yang seperti itu, Syahid pun mencoba mengajak Fauji untuk
jalan-jalan, dengan tujuan agar Fauji lebih baikkan. Awalnya Fauji
menolaknya, akan tetapi setelah pamannya berulang kali membujuknya dia
pun mensetujuinya.
Siang itu saat sedang jalan-jalan di
kota, mereka sampai di sebuah penyeberangan jalan pada saat itu lampu
lalu lintas menunjukkan merah untuk pejalan kaki yang mau manyeberang
dan hijau bagi kendaraan yang berlalu lalang.
Entah apa
yang membuat Syahid menjadi lengah dan tidak memperhatikan Fauji pada
saat itu, atau memang takdir yang menghendaki, Fauji yang pikirannya
sedang kacau terus saja berjalan ke depan tidak memperhatikan tanda
lampu lalu lintas atau pun pamannya yang tengah berhenti.
Pada
akhirnya terjadilah sebuah kecelakaan, Fauji pun dengan cepat di bawa
ke rumah sakit, Syahid merasa begitu bersalah dengan apa yang terjadi
pada Fauji, karena kecerobohannya yang tidak memperhatikan Fauji pada
saat kecelakaan itu terjadi
Setelah di lakukan operasi,
Fauji dapat terselamatkan akan tetapi dia mengalami amnesia. Mendengar
Fauji dapat terselamatkan Syahid sangat gembira, tapi dia sedikit
kebingungan dengan apa yang harus dia perbuat untuk Fauji karena Fauji
tengah mengalami amnesia
Akhirnya dia memutuskan untuk
lebih memilih berbohong kepada Fauji agar kenangan buruknya terhadap
orang tuanya dapat tertutupi. namun kebohongan itu tidak dapat bertahan
selamanya
Pada saat umur Fauji telah delapan tahun, atau
dua tahun setelah kejadian itu akhrinya Syahid menceritakan yang
sebenarnya kepada Fauji kebenaran tentang orang tuanya. Mungkin karena
dua tahun telah berlalu Fauji dapat menerima akan hal itu dan tidak
depresi seperti saat setelah ia mengalami hal itu.
Tapi
meski dia mengetahui tentang orang tuanya apa yang terjadi pada mereka,
dia tetap saja tidak mengetahui tentang dirinya sebagai seorang master
spirit dari spirit yang memiliki rank SS, entah lupa atau kenapa atau
juga tidak tahu, pamannya tidak pernah memberitahukan tentang dirinya
sebagai master spirit.
Hingga akhirnya pada saat umurnya
sepuluh tahun, pamannya Syahid pun juga meninggal karena akibat dari
terkena penyakit yang mematikan, mengetahui pamannya yang meninggal pada
awalnya Fauji cukup depresi
Tapi dia teringat perjuangan pamannya
yang dengan begitu keras berusaha membesarkannya dengan baik.
Memberikannya semangat untuk terus hidup dan menjadian semua yang di
lakukan pamannya berarti.
Sedangkan masalah spirits
akhirnya ia menyangka bahwa ia adalah salah seorang dari orang-orang
yang tak memiliki bakat menjadi seorang master spirit.
Tapi
pemikirannya tentang diriya yang tak mempunyai bakat untuk menjadi
seorang master spirit telah berakhir hari ini, dalam keadaanya yang tak
sadarkan diri.
Dia merasakan adanya angin yang bertiup
dangan indah, dia perlahan mencoba membuka matanya, dia melihat akan
pemandangan yang begitu menyegarkan pemandangan hijau di sepanjang mata
memandang begitulah yang dia lihat saat pandangannya yang masih agak
kabur.
Tapi itu tidak jauh berbeda dari yang sebenarnya,
sekarang dia tengah berdiri di tempat yang benar-benar asing baginya
akan tetapi membuat perasaannya begitu tenang, di sepanjang mata
memandang hanya ada hamparan hijau dari rerumputan kecil dengan langit
yang begitu cerah di hiasi awan-awan putih.
“lama tak
bertemu, bocah” terdengar sebuah suara dari arah belakangnya, secara
reflekz dia memandang ke arah sumber suara tersebut. Dia mendapati
seekor naga merah tengah berbicara dengannya.
“HAAAH, ada naga bisa bicara” ucapnya terkejut
“hey, ada apa denganmu, wajar saja aku bisa bicara denganmu, dasar bocah “ jawab naga merah itu dengan kesal
“huh, apa maksudmu” Tanya Fauji merasa bingung dengan perkataan naga itu
“kau
tau, aku ini adalah spirit yang telah kau kontrak bodoh, kalau saja kau
bukan masterku sudah ku makan kau bocah nakal” jawab naga itu yang
terus kesal kepada Fauji
“hah, semua orang juga tahu,
kalau aku adalah orang payah yang tak memiliki bakat untuk menjadi
seorang Master Spirit, mana mungkin aku bisa jadi Mastermu” jelas Fauji
terhadap pernyataan Naga itu
“apa kau bodoh bocah, tentu saja kau takkan bisa mengontak Spirit lain kalau kau sudah punya spirit sendiri” jelas naga itu
“apa maksudmu itu, apa itu berarti aku pernah mengontrakmu dulu” Tanya Fauji yang kebingungan
“kau
membuat kontrak denganku saat kau berumur 6 tahun, dan sejak saat itu
kau tak pernah memanggilku, itu benar-benar membuatku kesal bocah”
“hah, mana mungkin itu, bukankah orang-orang akan membuat kontrak dengan spirit saat umur mereka di atas 10 tahun ? “
“kau
tahu, bukankah orang tuamu adalah ilmuan hebat yang mempelajari spirit,
mereka berhasil menemukan cara agar anak dengan umur semuda mungkin
dapat membuat kontrak dengan Spirit agar anak itu selalu aman dari
bahaya, dan mereka juga menemukan cara agar orang-orang dapat membuat
kontrak dengan spirit yang memiliki kekuatan besar, akan tetapi saat
kejadian itu usaha mereka semuanya lenyap, dan mereka pun juga terbunuh”
jelas Naga merah itu
“hmm, kenapa kau dapat mengetahui tentang semua itu”
“tentu saja aku mengetahuinya, kita berdua adalah bukti dari keberhasilan penelitian mereka”
“hmmm,
baiklah aku percaya, aku minta maaf karena tak pernah memanggilmu,
sepertinya amnesiaku pada waktu aku kecil membuatku tak bisa
mengingatmu”
“yah terserah padamu saja, aku juga tak
terlalu mengharapkannya lagi, aku sudah cukup bosan berharap selama 10
tahun untuk mendapatkan aura energy darimu bocah” keluh Naga merah itu
“sekali lagi ku mohon maaf, ngomong-ngomong mantra pemanggilanmu bagaimana ya?”
“mantra pemanggilan ? seperti apa itu”
“apa
maksudmu, bukankah para master spirit harus melafalkan mantra pemanggil
agar spirit miliknya bisa pergi kedunia manusia, dan mereka akan di
beritahu oleh sang spirit apa mantra pemanggilan mereka pada saat
pembuatan kontrak, karena aku tak ingat tentang kontrak kita jadi
bisakah kau memberitahuku mantra pemanggilanmu”
“aku tak pernah ingat tentang mantra pemanggilan pada saat kontak kita”
“apa maksudmu, lalu bagaimana aku melakukan pemanggilan terhadapmu”
“aku
akan datang, ketika kau benar-benar menginginkanku datang atau
benar-benar membutuhkan pertolonganku dan dengan menyebut namaku itu
saja”
“kalau begitu apa namamu ?”
“Draiga the Red Dragon, tapi kau cukup pakai Draig saja saat memanggilku”
“baiklah kalau begitu, Draiga” ucap Fauji.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar