Minggu, 20 September 2015

Save The World : Chapter 1 [Serangan Dari Dark Spirit]


Chapter 1 : Serangan Dari Dark Spirit


“Ding dong” suara bel yang menandakan bahwa jam istirahat telah usai.

Meski telah mendengar hal itu, dengan pandangannya menatap langit yang cerah dan dihiasi oleh beberapa awan untuk menambah keindahannya seraya merasakan nikmatnya angin yang berhembus merdu

anak laki-laki yang berumur sekitar 17 tahun itu masih saja dengan santainya tiduran di atap sekolahnya yang datar itu.

“aku juga ingin memiliki spirit seperti yang lainnnya, kenapa sih aku terlahir begini dengan nasib menjadi orang yang tidak berbakat menjadi seorang Master Spirit” keluhnya terhadap dirinya sendiri sambil meletakan tangan kanannya ke begian atas dari wajahnya untuk menghalau sinar matahari yang menyilaukan bagi matanya.

Setelah beberapa menit berlalu

“huh, apa itu” gumamnya dengan penuh kebingungan menatap apa yang terjadi pada langit.

tiba-tiba saja langit yang tadinya begitu cerah, muncul awan hitam dari satu titik yang perlahan-lahan terus menyebar ke seluruh penjuru langit.

Dan setelah beberapa saat, kota itu telah menjadi gelap layaknya malam, meski tak segelap saat malam yang asli tapi tetap saja itu adalah sebuah keanehan yang nyata karena rasa gelap ini memberikan suatu aura yang aneh, seperti sesuatu yang buruk akan terjadi.

Akan tetapi entah apa yang dipikirkan oleh anak laki-laki itu, meski dia telah melihat keanehan itu secara langsung, dia tetap tak melakukan apa pun dan terus tiduran seperti sedang tak terjadi apa-apa.

Namun tak lama setelahnya terdengar suara alarm keamanan kota yang mana itu menandakan bahwa para warga sipil harus segera berlindung ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah yaitu di ruang bawah tanah.

“sepertinya akan terjadi sesuatu yang buruk, jadi sampai-sampai alarm keamanan dibunyikan” gumam anak laki-laki itu sambil bangun dari tempatnya tiduran

Dia berjalan menuju sebuah pintu yang menghubungkan atap sekolah ini dengan ruangan yang ada di dalam sekolah. Dan perlu diketahui kalaunya itu adalah satu-satunya jalan menuju lantai bawah yang teraman.

“Hah, kenapa nih, kenapa enggak bisa dibuka ?” ucapnya sambil mencoba-coba membuka pintu itu.

“ya sudahlah, kalau begitu satu-satunya cara adalah mendorbrak pintu ini hingga terbuka” gumamnya, lalu ia melangkahkan kakinya beberapa langkah kebelakang dan, “hyaaaaaaaat” teriaknya saat berlari dengan kencang dan menghantamkan bahunya ke arah pintu itu, akan tetapi usahanya sia-sia pintu itu tak goyah sedikitpun.

“sialan, sepertinya jarak lariku kurang jauh baiklah sekali lagi” dia berlari menjauh dari pintu itu dan mengambil ancang-ancang “kali ini pasti bisa” gumamnya untuk memberi semangat pada dirinya sendiri.

“hyaaaaaaaat” teriaknya lagi saat berlari dengan cepat dan kembali menghantamkan bahunya ke arah pintu itu. Akan tetapi usahanya tetap saja gagal,

mungkin karena postur tubuhnya yang tidak besar atau karena caranya mendobrak pintu yang memang salah. Dan hasil yang didapatkannya dari hal yang dilakukannya adalah rasa sakit pada bahunya

“huh hah adududuh, sial ternyata sakit dan susah juga, perasaan saat di film-film yang biasanya kutonton mudah aja ” ucapnya kesal “ya sudahlah aku akan istirahat dulu sebentar” ucapnya sambil duduk bersandar di samping pintu itu.

“haaah, ituuu ituuu Spirit, kenapa mereka banyak sekali dan kenapa mereka semuanya berwarna hitam berbeda dengan spirit biasanya” ucapnya terkejut saat memandang ke arah langit yang ternyata ada banyak sekali Spirit berukuran 2-3 meter dengan keadaan mengambang di udara.

***

Di tempat lain, terlihat seorang anak perempuan yang berumur kurang lebih 16 tahun tengah berlari.

Akan tetapi arah larinya berbeda dengan murid-murid lainnya yang sedang berlari menuju ke arah tempat perlindungan, sepertinya dia sedang menuju ke suatu tempat.

“aku harus melindungi sekolah ini” pikirnya sambil terus berlari.

Beberapa saat yang lalu, anak perempuan ini mendapatkan telpon dari seseorang yang sepertinya itu adalah kenalannya,

yang mana orang itu memintanya untuk mengalahkan dark spirit yang menyerang di sekitar sekolahnya dan melindungi orang-orang di sekolahnya agar dapat mengungsi dengan aman.

“Rina, kau berada di sekolahmu kan”

“ya”

“apa kau sudah menyadarinya”

“ya aku tahu”

“kalau begitu, kau lindungilah orang-orang di sana agar dapat mengungsi dengan selamat, kami akan mengurus para Dark Spirit yang akan menyerang di kota”

“Siap kapten”

“apa kau bisa mengatasinya sendirian saja ?”

“ya kurasa tak masalah”

“baiklah kalau begitu kuserahkan yang di sana padamu”.

Setelahnya telpon pun dimatikannya, lalu dari sebuah jendela dia menatap ke arah langit

“sepertinya mereka kali ini menyerang dalam jumlah yang besar” pikirnya.

Kemudian anak perempuan itu berlari dengan cepat menuju ke suatu tempat, dan sekarang dia sedang menaiki beberapa anak tangga hingga akhirnya dia sampai di depan sebuah pintu yang tengah tertutup.

“akhirnya sampai juga” gumamnya, kemudian mencoba membuka pintu tersebut.

“sepertinya terkunci baiklah kalau begitu”. Diapun melafalkan sebuah mantra pemanggilan

“Wahai sang burung Api yang abadi, patuhilah kontrakmu terhadap tuanmu datanglah Phoenix”

Dalam seketika angin pun bertiup begitu kencang meski ini di dalam ruangan, angin-angin itu berkumpul menjadi satu dan kemudian menyebar hilang setelah kepakayan sayap dari seekor burung yang begitu indah, dengan bulu pada kepala dan ekor berwarna merah api sedangkan pada badannya berwarna hijau tua, dengan ukurannya kurang lebih sekitar 1 meter

“Phoenix hancurkan pintu itu” perintah anak perempuan itu, dan hanya dengan mengepakan sayapnya kearah pintu itu maka terbentuklah sebuah hembusan angin yang begitu kencang seperti topan kecil dan juga terlihat cahaya hijau yang menyilaukan melengkung seperti sayatan pisau yang tajam, Nama skill ini adalah [Wind Knife : small mode]

“sreet, sreet, sreeet, bruaakk”
pintu itu terpotong-potong menjadi beberapa bagian dan terlempar kebelakang terdorong oleh kuatnya angin tersebut

Dengan matanya yang terbelalak “whoaaaaah” ucap seorang anak laki-laki yang begitu terkejut melihat apa yang terjadi pada pintu itu.

Tapi itu belum selesai karena dia kembali dikejutkan dengan mendengar pertanyaan yang datang dari seorang anak perempuan yang ada di dalam ruangan.

“hey, siapa kau, apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya kepada anak laki-laki itu, sambil melangkah keluar dari dalam ruangan itu.

“aku terjebak di sini karena pintunya terkunci”

“ternyata kau ya, Fauji orang yang tak memiliki spirit” Ucapnya saat menatap ke arah anak laki-laki yang bernama Fauji itu.

“apa maksudmu berkata seperti itu Rina sang pemilik spirit terkuat di sekolah ini”

Sambil berdiri dari tempat dia duduk tadi, Fauji menatap ke arah anak perempuan yang bernama Rina itu dengan perasaan yang sedikit kesal

“orang yang lemah sepertimu cepatlah pergi dari tempat ini dan menuju ke tempat perlindung, agar tak menghalangiku”

“apa kau bilang, mungkin aku tak memiliki Spirit tapi kau harus tau aku bukanlah orang yang lemah, aku cukup ahli dalam hal bela diri tau, jadi aku akan tetap berada di sini” Jawab Fauji dengan nada kesal karena kata-kata Rina tadi membuatnya benar-benar tersinggung.

“hmph, terserahmu saja, tapi ingat aku tak akan menyelamatkanmu jika terjadi sesuatu padamu”

“siapa yang perlu bantuanmu, aku bisa menjaga diriku sendiri”

Mungkin akibat mereka terlalu banyak ngobrol berdua, para dark spirit itu sudah mengepung mereka.

Rina menyadari hal itu, dia pun menatap ke arah para dark spirit itu dan melangkah ke depan sambil melafalkan mantra pemanggilan

“Wahai sang burung Api abadi, patuhilah kontrakmu terhadap tuanmu munculah Phoenix”

kembali angin pun berhembus begitu kencang, lebih kencang dari pada saat di dalam ruangan tadi, angin-angin itu berkumpul dan kemudian hilang menyebar setelah kepakan sayap dari spirit yang memiliki bentuk burung berukuran kurang lebih 4 meter dengan warna merah api pada bulu kepala dan ekornya, dan warna hijau tua pada badannya, sedang terbang di atas Rina siap menerima perintah dari masternya.

“wow, hebat” itulah yang terucap dari mulut Fauji saat melihat hal itu di depan matanya, mungkin dia telah sering melihat teman-temannya melakukan pemanggilan spirit mereka

Tapi tidak seperti saat ini efeknya biasanya paling-paling cuma seperti ada angin kecil yang berhembus, tapi ini anginnya begitu kencang. Dan spirit Rina ini begitu indah hingga membuatnya begitu terpana.

“tentu saja hebat, spirit milikku ini adalah Rank S dengan tipe Legendaris” ucap Rina dengan bangga terhadap spirit miliknya

“…” Fauji hanya dapat terdiam. Mungkin sekarang perasaannya begitu kesal karena perbandingan antara mereka berdua begitu besar.

Para dark spirit itu mulai maju untuk menyerang mereka, melihat pergerakan dari para dark spirit itu

“Phoenix, ayo habisi mereka” ucap Rina memerintahkan spirit miliknya

 Phoenix itu pun melesat cepat ke arah para dark spirit itu dengan kedua sayapnya yang mengeluarkan api, [Wings Darted Shaprly]itulah nama dari skill ini.

Dengan seketika setelah dilewati oleh Phoenix semua dark spirit yang ada pada jalur serangannya dengan seketika meledak dan lenyap.

Melihat hal itu, para dark spirit yang lain pun mulai menyerang Phoenix. Beberapa dark spirit yang berbentuk seperti burung gagak mengepakkan sayap mereka ke arah Phoenix

Dan menghasilkan [Wind Knife] seperti milik Phoenix, yang bebeda hanyalah warna dari cahaya yang dihasilkan oleh serangan itu, jika cahaya pisau angin milik Phoenix tadi adalah hijau, maka cahaya pisau angin dari para dark spirit ini adalah hitam.

Meski melihat serangan itu Phoenix tak menghindarinya sedikit pun, hingga akhirnya serangan itu tepat mengenai Phoenix dan membuat beberapa goresan dan luka di tubuhnya

“kenapa kau tak memerintahkannya untuk menghindar?” Tanya Fauji kepada Rina yang membiarkan spiritnya terkena serangan begitu saja

“tidak apa-apa bagi Phoenix serangan seperti itu tidak berarti sama sekali” jawab Rina terhadap pertanyaan Fauji.

Setelah Fauji melihat ke arah Phoenix lagi, dia akhirnya tahu kenapa Rina bisa begitu tenang meski spiritnya telah terkena serangan, karena terlihat Phoenix yang sepertinya baik-baik saja, bahkan luka yang ada di tubuhnya sudah menghilang.

Ketika itu Fauji hanya dapat tercengang tak dapat berkata apa-apa.

“kau tahu, Phoenix itu adalah burung api abadi, meski dia menerima luka, lukanya akan sembuh dengan cepat, apa lagi dengan serang kecil seperti tadi, dalam sekejap akan sembuh” ucap Rina kepada Fauji dengan bangga akan kemampuan pemulihan Spirit miliknya. Lagi dan lagi Fauji hanya dapat terdiam.

“seandainya saja aku memiliki Spirit yang lebih kuat dari padanya” pikir Fauji dalam hatinya.

“baiklah, sekarang ayo habisi mereka semua, Phoenix!!!” teriak Rina terhadap spiritnya. Phoenix pun melebarkan sayapnya dan mengepakannya ke depan atau lebih  tepatnya ke arah dark spirit yang menyerangnya tadi sehingga terbentuklah [Wind Knife] dengan kekuatan yang jauh lebih dahsyat daripada saat dia menghancurkan pintu tadi

“sreet, sreet, sreet, duummp,dump,duump” bukan hanya beberapa dark spirit yang berbentuk seperti gagak yang sedang berada di posisi depan, tapi semua yang berada di belakangnya pun terkena serangan itu sehingga mereka meledak dan lenyap.

Setelahnya beberapa dark spirit berbentuk seperti knight dengan tombak dan tameng di tangannya melesat terbang ke arah Phoenix, siap menancapkan ujung tombaknya ke tubuh Phoenix, tapi tidak terlalu cepat kalau dibandingkan dengan serangan [Wings Darted Sharply] yang dimiliki oleh Phoenix

Mengetahui itu Phoenix membuka mulutnya dan melakukan sebuah serangan yaitu menyemburkan api dari mulutnya [Burst Flames] ke arah para dark spirit yang mencoba menyerangnya, dan mereka pun meledak seketika setelah terkena serangan itu dan lenyap.

“sepertinya ini terlalu mudah untukku” ucap Rina dengan sedikit sombong

“hey kau jangan merasa cukup senang dulu, mungkin saja musuh yang tangguh akan keluar beberapa saat lagi” jawab Fauji menanggapi kata-kata Rina

Dan benar saja tiba-tiba dari langit muncul Dark Spirit berukuran besar sekitar 8 meter atau kurang lebih dua kali lebih besar dari spirit milik Rina

Dark spirit itu bentuk seperti sebuah permata berlian yang cukup indah namun juga tidak, karena memiliki warna biru gelap yang aneh dan dikeliling oleh kristal-krital kecil yang melayang di sekitarnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar