Selasa, 22 September 2015

Save The World : Chapter 3 [bergabung dengan sebuah organisasi]


Chapter 3 : bergabung dengan sebuah organisasi


Perlahan-lahan Fauji membuka matanya, dia memandang langit-langit ruangan dan mulai memperhatikan sekitarnya. Beberapa menit berlalu dan dia sudah menyadari dimana dia sekarang berada

Dia berada di sebuah ruangan kesehatan. Hal itu dapat dia ketahui dari selimut putih yang menutupi tubuhnya, ruangan yang begitu bersih dan berwarna putih, beberapa kotak obat juga ada di ruangan itu.

Diapun mencoba turun dari tempat tidur itu akan tetapi sebuah suara mengejutkannya, kalau di dengar dari suaranya itu adalah suara laki-laki.

“sepertinya kau sudah bangun ya” ucap seseorang dari luar ruangan

“di mana ini dan kenapa aku bisa di sini ? “ Tanya Fauji kepadaorang tersebut

“kau sekarang berada di ruang kesehatan organisasi kami, kami membawamu saat menyelamatkan rekan kami yang sedang bersamamu” jelas orang itu

“apa dia baik-baik saja”

“ya, dia baik-baik saja sepertinya dia hanya kelelahan karena aura kehidupannya terkuras sangat banyak”

“apa yang terjadi pada para spirit hitam itu, khususnya yang sangat besar itu, apa mereka kalah ?”

“bukankah kau yang berada di tempat itu, tapi sepertinya kau juga tidak tahu apa-apa ya”

“memangnya apa yang terjadi”

“tiba-tiba spirit berbentuk seekor naga merah muncul dan menghabisi pimpinan dan seluruh dark spirit itu, lalu setelahnya menghilang” jelas orang itu

“Draiga” ucapnya secara sepontan

“apa kau mengetahui sesuatu tentang spirit itu, apa kau mengetahui siapa masternya” ucap seorang lelaki yang berumur sekitar 25 tahunan, masuk ke dalam ruangan Fauji.

“Y-ya” jawab Fauji yang sedikit terkejut ketika seorang laki-laki masuk ke dalam kamarnya

“kalau begitu beritahu aku, apa saja yang kau tahu”

“memangnya apa yang  kalian inginkan dari spirit itu” jawab Fauji dengan sedikit tegas

“maaf, atas tingkahku sebelumnya aku terbawa suasana” ucap orang itu

“kami memerlukan kekuatan spirit tersebut yang mampu mengalahkan salah satu pimpinan dari dark Spirit, kami ingin dia bergabung dalam organisasi kami” jelas orang itu

“apa yang ingin kalian lakukan sebenarnya”

“apa kau perlu mengetahuinya” orang itu menatap Fauji dengan tajam

“ya, aku tak akan mengatakan apapun jika kau tak menyebutkan apa tujuan kalian” jawab Fauji dengan cukup tegas

“Baiklah aku akan mengatakannya, tujuan kami adalah menghabisi seluruh dark spirit yang mengancam umat manusia”

“apa maksudmu”

“kau ingatkan apa yang terjadi kemarin, mereka yang menyerang itu adalah dark spirit, itu bukanlah kali pertama, itu sudah sering terjadi akan tetapi yang kemarin itu adalah serangan yang paling besar dari semua yang telah kami hadapi”

“dark spirit ?” Tanya Fauji yang sedikit bingung mendengar kata dark spirit

“ya, dark spirit… mereka adalah spirit-spirit jahat yang menyerang manusia” jelas lelaki itu

“sekarang apa bisa kau memberitahu apa yang kau tahu” tambah lelaki itu

“aku, akulah master dari Spirit itu” jawab Fauji

“itu tidak mungkin” bantah seseorang, yang tiba-tiba dari luar dan langsung masuk ke dalam kamar itu.

“apa kau mengetahui sesuatu Rina” ucap lelaki yang dari tadi berbicara pada Fauji, dan ternyata orang yang tiba-tiba membantah pernyataan Fauji tadi adalah Rina, orang yang satu sekolah dengannya

“kau tahu, semua orang di sekolah kami pasti mengenalnya. Karena dia adalah satu-satunya orang yang tidak memiliki spirit di sekolah kami” jawab Rina

“apa benar begitu, kenapa kau berbohong seperti tadi” Tanya lelaki itu kepada Fauji

“emmmh, bagaimana ya menjelaskannya, yang jelas sekarang aku adalah master dari spirit naga merah itu”

“bisa kau buktikan itu, dengan memanggilnya sekarang” Tanya lelaki itu, sedangkan Rina hanya diam saja

“sekarang, di sini ? “

“iya di sini”

“bisakah kita di tempat yang lebih luas saja, ku rasa ukurannya tidak cukup kecil untuk di tempat ini” jelas Fauji

“bukankah kau bisa memanggilnya dengan ukuran yang kecil saja” Rina mulai bicara lagi

“mungkin iya sih, tapi aku tidak tau bagaimana caranya”

“baiklah kalau begitu kita ke tempat latihan saja” kata lelaki itu, sambil berjalan menuju ke luar ruangan ini

“baiklah, kalau itu maumu kapten” Rina juga berjalan keluar mengikuti lelaki itu, begitu pula dengan Fauji, dia turun dari tempat tidurnya dan mengikuti mereka.

Saat di perjalanan menuju tempat yang ingin mereka tuju, Fauji melihat cukup banyak orang yang ada di sini sedang bekerja. Setelah beberapa saat berjalan akhirnya mereka sampai di sebuah runganan kosong yang begitu luas, tidak ada apa-apa di ruangan tersebut

“sekarang bisakah kau panggil spiritmu” ucap lelaki itu

“ya, baiklah” jawab Fauji, dan mulai bersiap untuk memanggil spiritnya “Draiga datanglah”, “apa-apaan itu, bukankah kau harus melafalkan mantra terlebih dahulu, jika kau memang tidak punya spirit, jangan bertingkah seolah-olah kau~“ seketika ucapan Rina terhenti saat merasakan angin yang bertiup begitu kencang

 Angin-angin tersebut mulai menyatu dan di selimuti api hingga akhirnya sebuah kepakan sayap merah dari sang naga merah menghilangkannya “Rrraaaggghhh” suara raungan dari sang naga menggema di ruangan tersebut.

“tidak salah lagi, naga merah itu yang mengalahkannya” ucap lelaki itu

“sejak kapan ?, sejak kapan kau mempunyai spirit” Tanya Rina kepada Fauji yang sedang bengong melihat spirit miliknya sendiri

“wow, keren” ucap Fauji tidak mendengarkan apa yang di tanyakan Rina

“HEY, HEY… aku sedang bicara padamu” bentak Rina sambil sedikit cemberut

“hah apa, apa yang kau tanyakan tadi” ucap Fauji yang tengah terkejut karena bentakan dari Rina

“sejak kapan kau mempunyai spirit ?”

“sejak kecil, tapi aku kehilangan ingatan tentangnya” jelas Fauji

“Baiklah kalau sudah begini, apa kau bersedia begabung dengan kami ?” Tanya lelaki itu pada Fauji

“baiklah aku akan bergabung dengan kalian” jawab Fauji terhadap lelaki itu

“baguslah kalau begitu, karena kemampuanmu yang mampu mengalahkan pimpinan dark spirit seorang diri kau akan berada di unit utama, ayo kita ketempat yang lain aku akan memperkenalkanmu kepada orang-orang yang ada di unit utama” jelas lelaki itu

“ngomong-ngomong, bagaimana ya cara mengembalikan spirit yang telah terpanggil ?” tanya Fauji yang sedang kebingungan

“Hah, kau tidak mengetahui tentang itu” teriak Rina yang merasa geram kepada Fauji

“mau bagaimana lagi, aku baru saja mendapatkan spiritku kembali, jadi aku tidak tahu tentang spirit” jelas Fauji yang membela dirinya dari ucapan Rina

“kau cukup konsentrasi sedikit, dan pikirkan kalau kau ingin dia kembali” jelas lelaki itu

“kapten, aku keberatan kalau orang ini bergabung dengan unit utama, bisa kau lihat sendirikan dia bahkan tidak bisa mengembalikan spiritnya”

“tapi meski begitu dia dapat mengalahkan pimpinan dark spirit seorang diri”

“apa kau yakin dengan hal itu, apa kau melihatnya sendiri ?” Tanya Rina kepada lelaki itu dengan beberapa pertanyaan

“itu, yah aku tidak melihatnya langsung sih, aku mendengarnya dari pasukan yang berada tidak jauh dari tempat kalian”

“kalau begitu, lebih baik kita tidak usah memasukkannya ke unit utama, tempatkan saja dia di unit pertahanan atau sebagainya”

“hey hey, tunggu sebentar, jangan mengatakan kalau aku ini seperti orang yang begitu lemah” potong Fauji yang merasa sedikit tersinggung dengan pernyataan Rina

“apa kau lupa siapa yang menolongmu saat itu, kalau saja aku tidak berbaik hati padamu saat itu kau pasti~” tiba-tiba ucapannya terhenti dan mukanya mulai memerah sepertinya dia teringat hal memalukan yang terjadi pada saat itu

Fauji terdiam setelah mendengar perkataan Rina, hal itu tidak bisa di bantahnya memang benar saat itu kalau tidak ada Rina dia sudah pasti akan mati, saat mengingat hal itu muka Fauji juga jadi sedikit memerah.

Dia mulai menggerakkan bibirnya untuk mengatakkan sesuatu “terima kasih” ucapnya, “terima kasih karena telah menolongku saat itu” ucapnya lagi.

“ya” jawab Rina yang masih dalam keadaan malu karena mengingat hal itu, tapi beberapa saat kemudian dia kembali seperti sebelumnya

“kapten” ucapnya kepada lelaki yang ada di tempat itu

“bagaimana kalau begini saja kalian akan melakukan latih tanding, jika Fauji berhasil bertahan dalam waktu 10 menit melawan Phoenix milikmu yang Rank S, maka dia akan bergabung dengan unit utama, jika dia gagal maka dia akan bergabung di unit lainnya”

“baiklah kalau begitu, tapi kita tidak perlu waktu selama itu, 3 menit saja sudah cukup bagiku” ucap Rina dengan sedikit sombong

‘hey bocah, sepertinya orang ini meremehkanku, ayo kita perlihatkan padanya kekuatan kita’ ucap naga itu di pikiran Fauji. ‘heh, ternyata kau bisa bicara ya’ jawabnya ‘tentu saja, aku dapat berbicara denganmu menggunakan telepati seperti ini’ kata naga itu lagi.

“ya sudah terserah kau saja Rina, apa kau mensetujuinya ?” Tanya lelaki itu kepada Fauji yang sedang ngobrol dengan spirit miliknya menggunakan telepati.

“hah,ah, iya aku setuju” jawab Fauji yang sedikit terkejut

“kalau begitu kalian bersiaplah” kata lelaki itu. Fauji dan Rina pun berjalan menuju arah yang berlawanan hingga mereka memiliki jarak yang cukup jauh. “baiklah sekarang, karena Fauji telah memanggil Spiritnya, Rina silahkan kau panggil spirit milikmu” ucap lelaki itu.

Rina mulai melafalkan mantra pemanggilannya dan setelahnya angina bertiup begitu kencang dan angina-angin itupun berkumpul menjadi satu hingga akhirnya menghilang setelah kepakan sayap dari seekor burung berwarna Hijau tua pada badannya dan merah api pada kelapa dan ekornya. “baiklah, sekarang ayo mulai pertarungannya” ucap lelaki itu.

“Phoenix ayo kita selesaikan ini dengan cepat” teriak Rina kepada spiritsnya, Phoenix melebarkan kedua sayapnya dan mengepakkannya dengan kuat menciptakan tebasan angina kea rah naga merah yang memiliki nama Draiga itu.

Draiga tidak berniat menghindar sama sekali, sepertinya dia ingin menahan semua serangan itu. Dan ledakan pun terjadi setelah serangan Phoenix tepat mengenai Draiga.

“hmmph cepat sekali, belum juga semenit sudah~”

“sudah apaan, pertarungan masih belum selesai” potong Fauji yang mulai bersiap melakukan serangan balasan

“Draiga ayo kita kalahkan mereka”, setelah asap ledakan di tempat Draiga menghilang

terlihat draiga telah siap menembakkan sebuah bola api dari mulutnya [Dragon Meteor] itulah nama skill yang sedang di gunakan Draiga

Bola api itupun di tembakkan ke arah Phoenix dengan begitu cepatnya

 Meski Phoenix mencoba menghindarinya, karena itu adalah serangan dadakan dan juga sangat cepat akhirnya bola api itu mengenai sayap dari Phoenix dan membuatnya terjatuh ke tanah

meski kemampuan penyembuhan Phoenix cukup tinggi sepertinya serangan itu tetap memberikan efek kepada Phoenix yang masih tak sanggup untuk terbang, dan ternyata serangan Draiga tidak sampai di situ saja

dia telah siap menyemburkan api yang ada pada mulutnya [Burst Flames] kearah Phoenix dan sesaat sebelum semburan api itu mengenai Phoenix

tiba-tiba saja semburan api itu di tahan oleh spirit yang berbentuk manusia burung yang dapat berdiri tegak mengunakan kedua kakinya serta meiliki dua tangan selain sayapnya dan wajahnya benar-benar terlihat seperti seekor burung berwarna merah api dan keemasan.

“sudah cukup, waktu tiga menit telah berlalu dan sepertinya meski terus di lanjutkan pun sudah ketahuan siapa pemenangnya” ucap seorang lelaki yang mengawasi pertarungan mereka

“karena dapat bertahan selama tiga menit, pemenangnya adalah ….. ah itu, namamu siapa yah aku belum menanyakannya” lanjut lelaki itu yang kemudian terhenti lagi karena masih tidak mengetahui nama Fauji.

“Fauji, namaku Fauji” jawab Fauji dengan jelas

“baiklah, pemenangnya adalah Fauji, pertandingan selesai” ucap lelaki itu mengakhiri pertandingan

Rina hanya dapat diam dan terus cemberut mengetahui kekalahannya

“jadi namamu Fauji, baiklah kalau begitu perkenalkan namaku Saifurrahman kapten dari pasukan utama dan salah seorang petinggi di organisasi ini, sekarang kau bisa memanggilku dengan sebutan kapten sama seperti yang lain”

 “dan itu adalah Rina sepertinya kalian sudah saling kenal, mengetahui kalian satu sekolah jadi aku tak akan lebih memperkenalkannya” ucap lelaki itu seraya mengarahkan pandangan mereka ke arah Rina.

Rina makin cemberut setelah di begitukan dan membuat Fauji merasa ingin tertawa melihatnya tapi di tahannya saja.

“sekarang ayo kita pergi ke tempat yang lain, aku akan memperkenalkanmu pada mereka” ucap lelaki yang ternyata bernama Saifurrahman atau lebih sering dipanggil dengan sebutan Kapten itu.

Saat mereka ingin pergi meninggalkan ruangan itu “tunggu sebentar” ucap Fauji yang mulai mengkonsentrasikan pikirannya untuk membuat spirit miliknya menghilang.

Perlahat cahaya merah mulai menyelimuti naga merah itu, semakin lama semakin terang hingga akhirnya menyebar dan naga itu telah menghilang.

Setelahnya mereka berjalan keluar dari rungan itu menuju ke suatu tempat, Fauji mengikuti Rina dan lelaki yang sering di sebut kapten tersebut dari belakang mereka

Beberapa saat mereka berjalan akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan. Dari dalam ruangan tersebut terdengar suara-suara yang cukup berisik.

Tapi suara berisik itu langsung hilang saat lelaki yang di panggil kapten tersebut masuk keruangan itu.

“kh… seperti apakah pengaruh orang ini di tempat ini” pikir Fauji melihat hal tersebut

Mereka semua berdiri tegap menghadap ke arah kapten kalau di hitung jumlah mereka ada empat orang.

“ada apa kapten” ucap salah seorang dari mereka yang berdiri nomor dua dari sebelah kiri mereka

“hari ini aku akan memperkenalkan seorang anggota baru untuk pasukan utama”

“wooh, ada tambahan orang, keren” ucap seorang anak laki-laki yang berdiri di paling ujung sebelah kanan

“hei Zainal jangan terlalu berisik bisa tidak sih” tegur seorang perempuan kepada lelaki yang berbica tadi yang bersebelahan dengannya

“baiklah ini dia, namanya Fauji dia adalah pemilik dari spirit naga merah kemaren yang menurut kabar berhasil mengalahkan pimpinan dark spirit”

“namaku Fauji, spiritku adalah Draiga sang naga merah salam kenal” ucap Fauji yang maju satu langkah dari tempat ia berdiri sebelumnya

“namaku adalah Zainal, spiritku adalah Byakko sang macan putih. Senang berkenalan denganmu” ucap anak lelaki berumur sekitar 20 tahunan yang berada di paling kanan tadi, sambil menjabat tangan Fauji

“namaku Rahmini, spiritku Fefnir” ucap anak perempuan berumur 19 tahunan yang di sebelah Zainal

“namaku Zen, spiritku adalah minotauros senang berkenalan denganmu Fauji” ucap anak lelaki yang menanyai kapten saat dia masuk tadi kalau di perhatikan umurnya sekitar 20 tahunan juga

“namaku Ahmad, spiritku Gryphon salam kenal” ucap seseorang yang berada di sebelah Zen dengan suara yang cukup dingin dan tak terlalu terdengar, kalau di perhatikan umurnya tidak jauh berbeda dari ketiga orang yang lainnya yaitu sekitar 20 tahunan

Hanya sebentar setelah mereka selesai berkenalan. Terdengar suara panggilan dari sebuah pengeras suara di ruangan itu

“kepada seluruh anggota pasukan utama, kalian di minta untuk pergi keruang penelitian sekarang juga”





Previous Chapter | Main Menu | Next Chapter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar